Tujuan Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Rekayasa Perangkat Lunak secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu
RPL adalah singkatan dari Rekayasa Perangkat Lunak dan merupakan sebuah jurusan yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). RPL adalah sebuah jurusan yang mempelajari dan mendalami semua cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembangan perangkat lunak dan manajemen kualitas.
Bukan hanya itu, RPL juga berkaitan dengan software komputer mulai dari pembuatan website, aplikasi, game dan semua yang berkaitan dengan pemrograman dengan menguasai bahasa pemrograman tersebut. Intinya RPL tidak akan jauh-jauh dari tiga hal yaitu Coding, Desain dan Algoritma yang akan menjadi kunci keberhasilan rekayasa perangkat lunak tersebut.
Keunggulan Jurusan RPL
Mampu bekerja di berbagai bidang karena sudah dibekali dengan berbagai ilmu dan pengetahuan.
Dalam melakukan kerja lapangan akan lebih mudah karena saat pembelajaran sudah sering melakukan kerja praktek.
Pekerjaan nya yang relatif mudah dan santai, dapat dikerjakan dimanapun dan kapanpun menggunakan koneksi tentunya.
Lebih terdepan dari jurusan lainnya dan orang awam diluar sana karena jurusan RPL lebih mengerti dan mendalami berbagai teknologi.
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan
Tujuan Program Keahlian Teknik Pemesinan secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Pemesinan adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
Bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengahdalam bidang Teknik Pemesinan.
Memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap profesional dalambidang Teknik Pemesinan.
Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan
Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan adalah Standar Kompetensi Kerja NasionalIndonesia (SKKNI) pada Bidang Industri Logam dan Mesin.
Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Pemesinan dapat digambarkan sebagai berikut :
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin
Tujuan Program Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan kompetensi keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :
Dasar Kompetensi Jurusan.
Menjelaskan dasar-dasar Gambar Teknik.
Memahami pembacaan Gambar Teknik, Simbol, Serta Proyeksi.
Mampu mendesain gambar teknik secara manual memakai meja gambar khusus.
Mampu memakai rapido dalam menggambar mesin manual.
Memahami praktek kerja bangku dan plat.
Memahami dasar-dasar teknik mesin umum serta membaca alat ukur teknik.
Menerapkan K3.
Kompetensi Kejuruan.
Mengoperasionalkan program-program gambar Teknik Perancangan dan Gambar Mesin (AutoCAD, Inventor, MasterCAM, Catia).
Mampu merancang/Mendesign gambar mesin.
Memahami standar ISO dalam gambar mesin.
Memahami cara menginstall program gambar mesin pada komputer.
Memahami gambar mesin tingkat industri CNC dengan MasterCAM.
Memahami G-Code CNC/CAM.
Mampu bersaing dalam perlombaan LKS.
Mampu membuat gambar assembly.
Membuat benda kerja nyata yang dilakukan pada rancangan sendiri.
Mengoperasionalkan 3D Printing.
Mampu Mengexport gambar dan dioperasikan pada mesin Frais, Bubut, Drilling Manual.
Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan Dan Gambar Mesin
Kompetensi yang diajarkan di Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin di SMKN 4 Kota Tangerang meliputi :
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Konstruksi Dan Properti
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Konstruksi Dan Properti secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :
Menerapkan ilmu statika dan tegangan, untuk mengenal besaran vektok, system satuan, hukum newton, membuat diagram gaya , serta menerapkan teori tegangan pada konstruksi bangunan , sebagai media analisis bentuk dalam rangka pengembangan imajinasi.
Mengidentifikasi ilmu bangunan gedung , merupakan pendekatan yang sangat metodologis untuk menguasai struktur dasar suatu bentuk. Ilmu Gedung Bangunan merupakan suatu ilmu yang membahas dan mendeskripsikan bagian-bagian bangunan gedung,menjelaskan macam-macam pekerjaan batu bata, Menjelaskan dasar-dasar plambing, Menentukan jenis pondasi yang tepat untuk bangunan sesuai dengan jenis tanahnya, Menjelaskan macam-macam sambungan serta Menerapkan macam-macam konstruksi pintu dan jendela.
Memahami bahan bangunan, merupakan pendekatan untuk mengembangkan berbagai bahan bangunan pada suatu benda ( bangunan gedung ),serta memahami berbagai kelebihan dan kelemahan berbagai bahan bangunan yang sering dipakai dalam membangunan rumah atau bangunan gedung lainnya.
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), merupakan bentuk pelatihan dasar yang harus dikembangkan dan dibiasakan sebagai modal dasar dalam bekerja.
Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Konstruksi Dan Properti
Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Teknik Bisnis Konstruksi Dan Properti. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Bisnis Konstruksi Dan Properti dapat digambarkan sebagai berikut :
Menghitung konstruksi bangunan gedung sederhana sesuai dengan tata aturan dalam perhitungan konstruksi bangunan.
Membuat gambar pelaksanaan konstruksi.
Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) konstruksi ,meliputi mengindentifikasi jenis bahan konstruksi, melakukan analisa satuan bahan dan upah kerja, Serta menghitung RAB kontruksi gedung, bangunan air, jalan dan jembatan.
Managemen Konstruksi.
Pekerjaan Pengukuran Konstruksi.
Membuat gambar pelaksanaan konstruksi.
Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) konstruksi.
Menggunakan peralatan tangan dan mekanik listrik pada konstruksi batu dan beton.
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :
Melakukan pekerjaan sebagai drafter/juru gambar dalam perencanaan bangunan.
Melakukan pekerjaan sebagai drafter/juru gambar dalam pelaksanaan bangunan.
Melakukan pekerjaan jasa penggambaran bangunan secara mandiri/berwirausaha di studio gambar.
Kompetensi Keahlian Teknik Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Teknik Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan dapat digambarkan sebagai berikut :
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :
Melakukan pekerjaan sebagai Drafter/Juru Gambar dalam pekerjaan perencanaan bangunan.
Melakukan pekerjaan sebagai Drafter/Juru Gambar dalam pekerjaan pelaksanaan bangunan.
Melakukan pekerjaan jasa penggambaran bangunan secara mandiri / berwirausaha di Studio Gambar.
Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika
Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Teknik Geomatika. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Geomatika dapat digambarkan sebagai berikut :
Menggunakan peralatan survei pemetaan.
Menggunakan prosedur K3 pada pekerjaan survei pemetaan.
Menyajikan pembuatan titik kontrol geodesi (TKG).
Menggunakan peralatan sederhana untuk pekerjaan dasar-dasar survei pemetaan.
Mengoperasikan peralatan ukur jenis optik.
Mengoperasikan peralatan sipat datar (leveling) dan alat sipat ruang (theodolit).
Merawat alat ukur jenis optik.
Meyajikan laporan hasil pengecekan alat jenis optic berdasar standar.
Menyajikan klasifikasi pekerjaan survei dan pemetaan.
Melakukan konversi satuan dan besaran yang digunakan pada survei dan pemetaan.
Melakukan perhitungan dasar pekerjaan survei dan pemetaan.
Menghitung tinggi titik dan koordinat polar (Tachimetri).
Mengisi buku ukur sesuai dengan jenis pengukuran.
Melakukan penggunaan perangkat lunak (Soft Ware).
Melakukan perhitungan dasar pekerjaan survey dan pemetaan menggunakan perangkat lunak.
Memperbaiki hasil perhitungan pekerjaan survei pemetaan.
Menyajikan laporan hasil pengukuran.
Mampu melakukan pengukuran jarak.
Mampu menyajikan laporan hasil pengukuran sudut, posisi, topografi dengan alat ukur.
Menyajikan konsep Sistem Informasi Geografis.
Menyajikan data spasial dan data non spasial.
Menggunakan sumber data spasial dan non spasial pada SIG.
Menggunakan peralatan pengumpulan data pada permukaan bumi (ground truth).
Menyajikan data pendukung pengumpulan data sederhana pada permukaan bumi (Ground Truth).
Menyajikan metode pengukuran permukaan bumi (Ground Truth).
Menyajikan hasil evaluasi metode pengukuran permukaan bumi (Ground Truth).
Menyajikan prinsip pengolahan citra satelit.
Melakukan pengolahan citra satelit.
Menyajikan hasil interpretasi citra satelit.
Menyajikan hasil uji ketelitian interprestasi citra satelit.
Menyajikan hasil survey toponimi.
Menyajikan data penginderaan jauh untuk dokumentasi.
Melakukan penyimpanan data analog.
Melakukan penyimpanan data digital.
Menyajikan hasil dokumentasi penginderaan jauh.
Melakukan metode penggambaran dengan perintah dasar yang terdapat pada perangkat lunak.
Melakukan perintah modifikasi gambar dengan perangkat lunak sesuai prosedur.
Melakukan perintah fasilitas pendukung gambar pada perangkat lunak.
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Indusrtri secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :
Menggunakan Perkakas Tangan dan Perkakas Bertenaga.
Mengoperasikan Mesin Perkakas (Mesin Bubut dan Mesin Frais).
Mengoperasikan Mesin Las OAW dan SMAW.
Membongkar, Merakit dan Memasang Mesin Industri.
Memelihara dan Memperbaiki Sistem Kelistrikan Mesin Industri.
Memelihara dan Memperbaiki Sistem Pneumatik dan Hidrolik.
Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri
Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Teknik Mekanik Industri. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Mekanik Industri dapat digambarkan sebagai berikut :
Menggunakan perkakas tangan.
Menggunakan perkakas tangan bertenaga.
Menggunakan perkakas untuk pekerjaan presisi.
Mengukur dengan menggunakan alat ukur.
Menggambar dan membaca sket.
Membaca gambar teknik.
Mempersiapkan gambar teknik.
Bekerja dengan mesin umum.
Mempergunakan mesin bubut.
Mempergunakan mesin frais.
Mempergunakan mesin gerinda.
Membongkar,mengganti, dan merakit komponen pemesinan.
Membongkar/memperbaiki/mengganti/merak dan memasang komponen.
Memelihara komponen sistem hidrolik.
Memelihara dan memperbaiki komponen sistem hidrolik.
Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel.
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Tujuan Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Program Keahlian eknik Instalasi Tenaga Listrik adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten. Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listriki. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik dapat digambarkan sebagai berikut :
Menganalisis rangkaian listrik.
Memahami dasar-dasar elektronika.
Menggunakan hasil pengukuran.
Menerapkan pengukuran komponen elektronika.
Menafsirkan gambar teknik listrik.
Melakukan pekerjaan mekanik dasar.
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Merawat peralatan rumah tangga listrik.
Memperbaiki peralatan rumah tangga listrik.
Memperbaiki motor listrik.
Memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana.
Memasang instalasi penerangan listrik bangunan bertingkat.
Memasang sistem pentanahan instalasi listrik.
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana.
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan bertingkat.
Mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik.
Mengoperasikan sistem pengendali elektronik.
Mengoperasikan peralatan pengendali daya tegangan rendah.
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
Peserta didik memiliki keahlian dan ketrampilan dalam program keahlian teknik otomasi industri sehingga dapat bekerja secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah;
Peserta didik mampu memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap profesional dalam program keahlian teknik otomasi industri.
Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri
Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Otomasi Industri. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Otomasi Industri dapat digambarkan sebagai berikut :
Menganalisis rangkaian listrik.
Menggunakan hasil pengukuran.
Menafsirkan gambar teknik listrik.
Melakukan pekerjaan mekanik dasar.
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Memahami dasar-dasar elektronika.
Memasang instalasi penerangan dan tenaga listrik bangunan sederhana.
Mengoperasikan sistem kendali elektronik.
Mengoperasikan sistem kendali berbasis elektromagnetik.
Mengoperasikan sistem kendali digital.
Mengoperasikan sistem mikroprosesor.
Mengoperasikan sistem kendali elektropneumatik.
Mengoperasikan sistem sensor/transducer.
Mengoperasikan sistem aktuator dan motor.
Mengoperasikan PLC.
Mengoperasikan SCADA.
Merakit sistem kendali berbasis relay otomasi industri.
Merakit sistem kendali elektropneumatik otomasi industri.
Merakit sistem PLC otomasi industri.
Memelihara sistem kendali elektrik otomasi industri.
Memelihara sistem kendali pneumatik otomasi industri.
Memelihara sistem PLC/ SCADA otomasi industri.
Memasang instalasi penerangan dan tenaga listrik bangunan bertingkat.
Perencanaan dan perakitan transformator daya kecil.
Mengoperasikan automatic voltage regulator dan kapacitor voltage regulator.
Apa itu Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan?
Jurusan Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan merupakan sebuah jurusan yang relatif baru di jenjang Sekolah menengah Kejuruan. Jurusan yang berada di dalam bidang Teknik dan Rekayasa serta program keahlian Konstruksi dan Properti ini mempelajari tentang membangun sebuah bangunan, merancang sistem sanitasi dan perawatannya.
Program Pendidikan: 4 tahun dan 3 tahun (Sekarang Teknik Perawatan Gedung)
Kenapa Kamu Memilih Jurusan Ini?
Selain struktur dan arsitektur, sistem sanitasi menjadi salah satu aspek penting saat kita hendak merancang sebuah bangunan/gedung. Sanitasi sendiri adalah suatu usaha untuk menjaga lingkungan sebuah bangunan tetap bersih dan sehat. Jika lingkungannya sudah bersih pastinya, penghuni maupun pengunjung gedung tersebut akan nyaman berada di dalamnya. Dengan maraknya pembangunan yang terjadi di kota-kota besar sekarang ini, seorang teknisi gedung yang ahli dalam masalah sanitasi sangat dibutuhkan agar gedung-gedung yang dibangun dapat memenuhi standar kenyamanan dan kebersihan yang sudah ada.